“Mau bawa pulang uang Rp 50 ribu susah nian, ” ujarnya.Warga Kebun Jati Kelurahan Saung Naga Kecamatan Baturaja Barat ini menyebut, membawa uang cukup banyak saat arus mudik lebaran.
“Setelah lebaran susah dapat. Pernah bawa uang ke rumah hanya Rp 15 ribu, ” tuturnya. Pengunjung pasar atas yang menjadi tungguannya, katanya , tidak bisa di andalkan.
Para pengunjung sepi, penarik bentor justru yang bertambah. “Mangkal sekarang ini hanya nasib-nasiban,” tandasnya.
Salah satu penyebab lain lesunya kunjungan pasar, di karenakan harga komoditi kebun yang rendah. Sebut saja harga karet.
“Terakhir nimbang karet dua mingguan Rp 9.200 perkg, ” ujar Medi warga Desa Seleman Kecamatan Semidang Aji.
Harga ini, sudah beberapakali naik sejak satu bulan terakhir. Namun untuk perubahan harga, ia belum mendapat gambaran.
“Sekarang ini produksi getah karet merosot, karena dampak curah hujan yang rendah,” tandasnya.