Perlu diketahui bahwa tokoh sang guru dalam penggalan cerita di atas adalah Imam Syafi’i, seorang ulama kenamaan yang benar-benar alim dan mafhum mengenai substansi ilmu.
Tentunya ini bukan hal yang mengherankan karena jika kita telusuri sejarah hidupnya, maka kita akan tahu bahwa beliau ini adalah seorang manusia yang menjalankan “thalabul ‘ilmi minal mahdi ilal lahdi” (menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat).
Sehingga, dari beliau kita dapat menelusuri tentang sebab kemuliaan ilmu.
Dalam kitab Diwan Imam Syafi’i, beliau pernah berkata: “Belajarlah! Karena tak seorang pun yang terlahir sebagai ilmuwan. Seorang yang berilmu, tak sama dengan orang yang bodoh. Pembesar suatu kaum jika bodoh, akan menjadi kecil saat pembesar berkumpul. Sementara Orang kecil jika pandai, akan tampak besar saat berada dalam perkumpulan”.
Sungguh dalam nasihat di atas yang telah dikemukakan oleh Imam Syafi’i, menggambarkan bahwa kemuliaan ilmu tidak serta merta diraih secara mudah dan singkat.