Orang mukmin yang sempurna adalah orang baik yang tampak integritas, keamanahan, dan kejujurannya sehingga masyarakat tidak mengkhawatirkan harta, kehormatan, dan jiwa mereka dari kejahatannya.
Rasulullah SAW secara lugas ingin mengatakan, kesempurnaan keimanan seseorang tidak dapat terbukti tanpa perbuatan baik.
Tanpa perbuatan baik, seseorang tidak dapat mencapai derajat kesempurnaan keimanan. Kesempurnaan keimanan tidak dapat di raih tanpa akhlak.
Sedangkan akhlak adalah manifestasi dan bukti keimanan, bukan sekadar etika yang berisi pengetahuan akan baik dan buruk.
Dengan berihsan seorang yang sedang mengendarai sepeda motor misalnya, tak akan pernah ugal-ugalan karena ia merasa malu sedang di lihat oleh Allah.
Seorang pedagang tak akan berbuat curang pada dagangannya karena merasa selalu diperhatikan oleh Allah.
Pegawai tak akan melakukan perilaku curang dan korup karena ia sadar sebagai hamba Allah tak pernah luput dari pengawasan-Nya.