OKU SATU – Beredar di media sosial, pelaku pembunuh istri yang terjadi di RSS Sriwijaya, Kelurahan Sekarjaya Kecamatan Baturaja Timur, di tangkap tim resmob Polres Ogan Komering Ulu (OKU) siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB.
Informasi yang di himpun, MA (40) berhasil ditangkap di Pasar Atas Baturaja. Namun sejauh ini belum terkonfirmasi kepastian penangkapan terhadap tersangka.
Kasus pembunuhan suami terhadap istrinya sendiri SI (35), sempat menghebohkan pada Sabtu 10 Juni 2023 pukul 03.00 wib.
SI di tikam suaminya hingga meninggal dunia di rumahnya di jalan Camar 3 Blok BC-26 RT 07 RW 03 RS Sriwijaya.
Dari video yang beredar, pelaku MA. pembunuh istri di giring team resmob Singa Ogan ke sebuah jembatan atau aliran anak sungai.
Tersangka menggunakan baju kuning tangan pendek dan celana cream panjang, kepala di tutup kaos biru serta tangan kedua tangan terikat borgol.
Namun sayangnya, pihak kepolisian belum memberikan komentar soal penangkapan pembunuh istri ini.
Berdasarkan keterangan Ketua RT 7 Kelurahan Sekarjaya, Herman Sawiran mengatakan, saat ini pelaku di giring anggota kepolisian untuk menunjukkan barang bukti berupa pisau yang di gunakan menikam istrinya.
Barang bukti pisau itu di duga dibuang tersangka ke aliran anak sungai di lingkungan RS Sriwijaya.
“Ini dang bepeloh liut nyakahi BB lading tu, yang kate pelaku di untalkanye ke sungai ndai Pucok jerambah perumahan Sriwijaya ini. (Ini lagi berkeringat mencari BB (barang bukti) pisau, yang kata pelaku dib uang ke sungai dari atas jembatan perumahan Sriwijaya), ” ucapnya singkat.
Di duga Cemburu
Seperti di beritakan sebelumnya, nyawa Ibu Rumah Tangga (IRT) Si (35) di habisi di duga oleh suaminya sendiri, MA (40) secara brutal. Ibu beranak tiga itu, tewas dengan empat luka tusukan yang menghujam tubuhnya.
MA yang kesehariannya sibuk mengurus kebun di Desa Sundan Kecamatan Lengkiti Kabupaten OKU, di duga terbakar cemburu.
Baca Juga ; Istri Tinggalkan Suami Demi Oknum Pak Kades, Diam-Diam ke Hotel Ternyata Bobo Bareng
MA merupakan warga Semendo Pulau Panggung Kabupaten Muara Enim. ia memilik rumah di RS Sriwijaya yang hanya di tempati istri berserta tiga anaknya.
Menurut penuturan Ketua RT 7 Kelurahan Sekarjaya, Herman Sawiran, pelaku MA jarang pulang ke rumah. Karena sibuk mengurus kebun.
“Rumah itu hanya di tempati istri dan tiga anaknya, ” ujarnya.
Sempat Cekcok
Sebelum terjadinya aksi berdarah itu, pasangan suami istri terlibat cekcok mulut pada Jumat 9 Juni 2023 malam. Namun sempat di damaikan.
“Cekcok mulut Jumat malam, tapi sudah damai. Nah mungkin ribut lagi paginya, ” jelasnya.
Belum di ketahui pasti kapan terjadinya aksi berdarah tersebut. Karena dirinya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 04.00 wib, Sabtu pagi.
“Mungkin kejadiannya antaranya pukul 02.30 wib – 03.00 wib. Saya ke lokasi pukul 04.00 wib, ” jelasnya.
Peristiwa berdarah, di duga terjadi di dalam kamar tidur. Pelaku yang naik pitam, lantas menghujani tubuh istrinya dengan membabi-buta menggunakan senjata tajam.
“Setelah itu pelaku kabur. Istrinya di temukan di belakang pintu depan. Mungkin merangkak dari kamar hendak keluar, tapi keburu wafat, ” terangnya.
Informasi yang di dapat, emosi MA meledak, karena tidak di beri akun user Facebook milik istrinya.
ia meminta akun user tersebut untuk memastikan sangkaannya, bahwa istrinya memiliki hubungan khusus dengan pria lain, selama dirinya sibuk mengurus kebun.
Namun tak di kabulkan. Hal ini di duga memicu emosi MA, sehingga nekat menghabisi nyawa istrinya.
Kapolres OKU, AKBP Arif Harsono melalui Kasi Humas Polres OKU, AKP. Budi, menjelaskan berdasarkan keterangan DE (14) anak korban, mengakui jika kedua orangtuanya kerap ribut.
baca juga ; Tersangka Pembunuh Istri Sempat Sembunyi di Hutan, Ditangkap saat Naik Angkot
“Keributan yang terjadi karena kecurigaan pelaku terhadap korban yang di duga selingkuh, ” katanya.
Setelah melakukan penusukan, pelaku langsung kabur. Atas kejadian itu, korban mengalami empat luka tusuk.
“Di tusuk di bagian perut 4 tusukan dan rusuk sebelah kanan 1 tusukan sehingga korban meninggal dunia di TKP, ” ucap AKP Budi. (Wen)
