“Kalau yang lolos dari situ, nanti lulus pasti bisa jadi pemain sirkus. Jadi, hal-hal yang begitu perlu perbaikan,” jelasnya.
Menurut mantan Kabareskrim Polri ini berharap Ujian pembuatan SIM sesuai dengan nilai-nilai keselamatan dan tertib berlalu lintas. Seperti bagaimana pemegang SIM, menghargai keselamatan para pengguna jalan dan bagaimana memiliki keterampilan saat mengendarai kendaraan.
Jenderal bintang empat ini mengingatkan, jangan sampai pembuatan SIM terkesan mempersulit masyarakat.
Yang pada akhirnya menggunakan cara-cara yang melanggar aturan. “Jangan terkesan bahwa pembuatan ujiannya khususnya praktek ini hanya untuk mempersulit. Dan ujung-ujungnya di bawah meja, enggak tes, malah lulus. Ini harus dihilangkan,” ujarnya.
Untuk pelayanan permohonan SIM yang baik dan mudah, Korlantas Polri harus segera melakukan studi banding.