Petani Padi di Banyuasin Terancam Gagal Panen, Pemicunya Bikin Merinding
Banyuasin – Petani padi di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Resah. Pasalnya, tanaman padi milik mereka, diserang hama wereng. Ancama gagal panen pada musim ini mulai menghantui mereka.
Ironisnya, tak ada perhatian sama sekali dari pemerintah dan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat.
Para petani harus berjibaku dan berfikir keras untuk menyelamatkan tanaman padi miliknya, agar padi bisa panen.
“Kami terancam gagal panen akibat tanaman padi diserang wereng yang mematikan”kata Halim, salah satu petani desa Banyu Urip, “ kepada jurnalis sumsesatu.id.
Diceritakannya, hama wereng mulai menyerang tanaman padi milik petani pada pertengahan bulan ini atau Januari 2025.
“Rata-Rata setiap tanaman padi milik petani terserang hama wereng, tapi total luas lahan pertanian yang terserang wereng saya kurang hafal,”sebutnya.
Hama yang menjadi musuh para petani, terpaksa dilakukan sendiri para petani setempat. Penyemprotan pestisida harus dilakukan, kendati harganya menguras kantung. Yakni mulai dari harga Rp100 ribu – Rp300 ribu per 100 mili liter.
“Seminggu wajib disemprot dua kali. Ini sangat merepotkan dan memerlukan biaya cukup besar, “terangnya.
Senada disampaikan Riyan, petani padi lainnya. Akibat diserang wereng, biji padi rontok, batang dan daunya gosong bak terbakar. Sehingga, petani terancam merugi dan gagal panen.
“Pokoknya musim tanam padi tahun ini petani siap-siap merugi dan hanya bisa pasrah, “ucapnya.
Pria berkumis ini berharap ada tindakan dari pemerintah Kabupaten Banyuasin ataupun Dinas terkait untuk membantu petani padi yang terserang hama wereng.
“Kalau beginikan sama saja dengan membunuh petani padi agar gagal panen alias puso, “tandasnya
Bahkan informasi yang berhasil dihimpun jurnalis Sumsel satu, sawah tanaman padi seluas 2 hektar terpaksa di babat habis lantaran terserang hama wereng .(15)