LPG Sulit Didapat, Terpaksa Cari di Kelurahan Lain
okusatu.id – LPG kini sulit di dapat, pasca kebijakan larangan warung menjual LPG 3 KG. Di Kabupaten OKU pengecer mengaku kesulitan mendapatkan LPG bersubsidi itu.
Padahal, sebelum kebijakan baru di gulirkan, untuk mendapatkan 5 tabung LPG bukan hal yang sulit.
“Susah nian bos nyari gas (LPG), ” ujar Ibub, salah satu pengecer yang mulai mengeluhkan dampak kebijakan tersebut.
“Bukan untuk di pakai, tapi di jual lagi. Biasalah bos, ambil untung sedikit, dari pada warga nyari ke agen atau pangkalan yang jauh dari rumah, ” tambahnya.
Sementara menurut Atif menyebut, pasca penerapan kebijakan, ia mengaku kesulitan mendapatkan LPG 3 kg di pangkalan.
BACA JUGA Warung Dilarang Jual LPG 3 KG, Warga Siap Pakai Kayu Bakar
“Orang rumah sudah mesen 2 tabung dari pagi di pangkalan, tapi masih tidak dapat gas, ” ujarnya.
Gas LPG 3 kg yang di belinya, kata dia, bukan untuk di jual lagi, tapi untuk memasak dagangan istrinya.
“Entah, nanti mau cari di mana, bingung ini bro, ” ucapnya.
Banyak Warga OKU Cari Gas LPG Lintas Kelurahan
Senada di ungkap Uli, warga Kelurahan Talang Jawa Kecamatan Baturaja Barat. Dua hari terakhir, dirinya kelimpungan mendapatkan gas LPG 3 kg.
“Di tempat biasa beli gas, sudah tidak jual lagi, ” katanya.
Kondisi ini, kata dia, memaksanya harus berjalan jauh ke perbatasan di Kelurahan Air Gading untuk mendapatkan gas melon itu.
BACA JUGA Larang Warung Jual LPG, Alasannya Begini
“Sampai di warung, baru habis juga. Ke agen di Air Gading habis, ” tuturnya.
Senada di ungkap Tono, warga Kelurahan Talang Jawa mengatakan, dirinya mendapatkan gas LPG 3 KG saat ini bukan perkara mudah.
Lebih dari lima warung ia datangi, namun hasilnya nihil. Bahkan, ayah beranak empat ini terpaksa mencari hingga ke Kelurahan Saung Naga.
“Di Saung Naga juga tidak ada. Beruntung dapat di warung tinggal satu tabung itu lagi. Harganya mahal Rp 25 ribu, biasanya Rp 20 ribu, ” gerutunya.
Kebijakan yang baru di buat pemerintah, kata dia, terkesan menyulitkan masyarakat.
“Dulu di arahkan pakai gas LPG, ketika semuanya pakai LPG, sekarang barangnya sudah di dapat, ” rutuknya. (13)