BeritaKhazanah Islamoku satu

Benarkah Penggunaan dan Bakar Kemenyan adalah Syirik

×

Benarkah Penggunaan dan Bakar Kemenyan adalah Syirik

Sebarkan artikel ini
INTI BUDAYA LITERASI
Persembahan Ust. Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd. DOSEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNBARA, PENGURUS NU DAN PENYULUH AGAMA ISLAM OKU

Yang kedua adalah luban Arab (kemenyan Arab) yang berasal dari tanaman Boswelia cerata, yaitu tanaman yang hanya tumbuh di daerah Timur Tengah.

Kedua jenis kemenyan ini berbeda sumber tanamannya dan berbeda aromanya.

Kemenyan Arab memiliki sensasi wangi yang manis bila dibakar.  Ada juga gaharu yang sering disamakan dengan kemenyan, padahal sebetulnya bukan kemenyan melainkan tanaman kayu yang hanya tumbuh di sekitar Nusantara, yaitu Sumatera-Kalimantan-Sulawesi dan menyebar sampai ke China.

Ada lagi kaafur sebagai campuran dupa gaharu. Kaafur itulah yang sejak zaman Mesir kuno dikenal dengan komoditas kaafur dari Barus (Sumatera Utara).

Gaharu maupun kaafur jelas bukan kemenyan, melainkan komponen dupa yang lain. Semua getah tanaman tersebut mengandung komponen wewangian mudah menguap yang dikenal dengan essential oil atau minyak atsiri dan salah satu cara untuk mengeluarkan aromanya adalah dengan cara dibakar sebagai dupa sehingga berasap.

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News