“1 orang yang meninggal saat di rawat di RS Dustira, karena punya thalasemia penyakit penyertanya, ” ungkap Kepala Puskesmas Saguling, Burhan.
Keracunan, ungkapnya tidak langsung terjadi pasca mengkonsumsi cimin. Namun ada jeda 2 hari setelah mengkonsumsi cimin.
“Kemungkinan mereka makan cimin pada 26 September, Kamis 28 September banyak yang tumbang, ” katanya.
Secara ada 34 siswa yang keracunan. 1 di antaranya meninggal dunia. 34 korban di rawat di rumah sakit berbeda.
Di Rawat Terpisah
BACA JUGA :
PPPK OKU Gajian Dua Bulan, Aiii Ndung Lapang Ye
Yakni 15 orang di rawat di puskesmas Saguling, 13 rawat jalan, 1 orang di RSCK, 3 orang di RS Kartini, 1 orang Klinik Assyida, dan 1 orang di RS Dustira.
“Rata-rata yang sudah mengkonsumi cimin merasakan gejala itu, ” ungkapnya.