Beritaoku satuPendidikan

Didik Pelajar Berfikir Kritis, Disdik OKU Gas Pol Kurikulum Merdeka Belajar Jenjang SD se OKU

×

Didik Pelajar Berfikir Kritis, Disdik OKU Gas Pol Kurikulum Merdeka Belajar Jenjang SD se OKU

Sebarkan artikel ini

Didik Pelajar Berfikir Kritis, Disdik OKU Gas Pol Kurikulum Merdeka Belajar Jenjang SD se OKU

BATURAJA TIMUR – Mulai tahun ajaran baru  2023/2024 semua Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten OKU menerapkan kurikulum merdeka belajar.

Hal ini sesuai arahan  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

“Untuk seluruh sekolah sudah diwajibkan untuk melaksanakan kurikulum merdeka belajar pada tahun ajaran baru 2023/2024 atau Juni mendatang,” kata kepala Dinas pendidikan OKU Drs H Topan Indra Fauzi  melalui Kasi Kurikulum Sekolah Dasar Hendri Wijaya kepada jurnalis okusatu.

Dikatakan Hendri, guna memberikan kemudahan bagi sekolah, Implementasi Kurikulum Merdeka tidak harus seragam dan dapat disesuaikan dengan kesiapan masing-masing satuan pendidikan.

Seperti tahun ajaran yang sedang berlangsung saat ini, satuan pendidikan boleh memilih di antara tiga opsi penerapan Kurikulum Merdeka.

Masing-masing-masing Opsi Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.

Menurut Hendri, mandiri belajar dapat dipilih ketika satuan pendidikan ingin mempelajari dan menerapkan dulu prinsip pembelajaran tanpa mengubah struktur kurikulumnya.

Sedangkan opsi Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi dapat dipilih jika satuan pendidikan ingin mengubah kurikulumnya dengan Kurikulum Merdeka.

Perbedaannya adalah opsi Mandiri Berbagi menunjukkan komitmen untuk menjadi narasumber dan membagikan praktik baik kepada satuan pendidikan lain. Pilihan -pilihan ini sepenuhnya ada pada satuan pendidikan.

“Tiga opsi pilihan tahun ini sudah dilaksanakan, tetapi untuk semester ini masih bersifat opsional,” jelasnya

Hendri mengungkapkan, setiap sekolah juga diberikan kebebasan, terutama dalam menentukan kewenangan dan tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum.

Hal Itu sesuai kebutuhan dan konteks masing-masing satuan pendidikan.
Dengan penerapan kurikulum merdeka ini setidaknya dapat menutupi kesenjangan masalah pendidikan ini berjalan dengan baik.

Saat ini, kata dia, sudah tidak zamannya lagi pembelajaran model ceramah oleh guru sesuai apa yang ada di dalam buku.

Guru modern perlu membiasakan anak untuk berpikir kritis. Nah,  kurikulum Merdeka melanjutkan apa yang sudah baik dari kurikulum sebelumnya yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Siswa jangan selalu dituntun, namun harus membiasakan cara berpikir mereka untuk menemukan sesuatu yang baru.

“Tapi tahun depan harus wajib menggunakan kurikulum merdeka. Kalau tidak berubah lagi aturannya,” tukasnya.(15)

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News