Sahabat bisnisnya balik bertanya. Saya mencintai harta itu tapi salah lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya, tegas Shuhaib. Akhirnya ia pergi ke Madinah tanpa membawa harta sedikitpun menembus ratusan kilo meter bersama kudanya dan ketika sampai dihalaman Masjid Nabawi disambut oleh Nabi dengan teriakan.
“ Ribuhul ba’i Aba Yahya, Ribuhul ba’i Aba Yahya, Ribuhul ba’i Aba Yahya (Pembisnis paling untung Abu Yahya…) demikianlah sebanyak tiga kali Rasullah Saw mengucapkannya.
Abu yahya adalah laqab atau sebutan bagi Shuhaib. Para sahabat pun berhamburan termasuk Abu Bakar dan Umar menyambut kedatangan Shuhaib.
Ia kehilangan asetnya tapi dia tidak kehilangan Allah dan Rasul-Nya dari dalam dirinya, itulah pembisnis yang untung.
Maka turun Q.S al-Baqarah (2) :207
”Dan diantara manusia ada yang mengorbankan dirinya demi mengharaf Ridho Allah maka Allah sangat mencintai terhadap hamba tersebut.”