“Bagaimana jika ibumu, putrimu, keponakanmu, dan bibimu diperkosa oleh laki-laki lain,” Ia menjawab “ tidak-tidak sudi semuanya jadi korban, ” .
Rasulullah SAW meneruskan dialognya.” Kadzalika al-nasu la yuhibunahu (begitu juga orang lain tidak suka kalau saudaranya diperkosa olehmu) .” Lantas Rosulullah mendo’akan sambil mengusap dadanya.” Allahumma thahhir qolbahu waghfir dzanbahu wa ahsin farjahu ( Semoga Allah membersihkan hatinya dan mengampuni dosanya dan melindungi syahwatnya).”
Kecintaan Rasul kepada sahabatnya dilakuukan dengan penuh keakraban persuasif-edukatif sampai Abu Umamah berkata
“Falam yakun syaihun abghadla ilaihi minhu (tidak ada perbuatan yang aku benci kecuali berzina),”.
Ajaran Islam banyak memberi panduan komunikasi dengan orang tua, dengan tetangga, dengan tamu bahkan komunikasi dengan diri sendiripun harus baik.
Dan dia membenci kembali pada kekufuran seperti bencinya kalau dilempar ke neraka.