Kedua perintah taqwa ini mengapit “wal tandzur nafsun maa
qaddamat lighad.” Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok.
Para ulama mufassirin menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
hari esok (ghad) pada ayat ini adalah akhirat. Maka ayat ini sesungguhnya
memerintahkan kita untuk banyak bermuhasabah.
Setiap ada kesempatan,
setiap periode waktu tertentu, sempatkan untuk muhasabah. Apa yang
telah kita lakukan untuk akhirat kita.
Jika perusahaan pada akhir tahun seperti ini sibuk menyelesaikan
laporan untuk bahan evaluasi, semestinya kita yang mengejar akhirat lebih
perhatian pada muhasabah amal-amal kita.
Ketika menjelaskan Surat Al
Hasyr ayat 18, Ibnu Katsir mengingatkan sebagaimana Khalifah Umar bin
Khattab mengingatkan:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْقَبْلَأَنْتُحَاسَبُوا
Hisablah diri kalian sendiri sebelum dihisab Allah. Lakukan
muhasabah di dunia ini sebelum dihisab Allah di akhirat nanti.
Maka mari kita lihat bagaimana aqidah kita. Apakah masih rapuh atau
mungkin ada hal yang perlu dikuatkan. Kita evaluasi ibadah kita.