Dengan hilangnya masa lalu dan datangnya tahun baru, menunjukkan bahwa umur manusia semakin bertambah, dengan bertambah artinya semakin mendekati kematian dan demikian seterusnya.
Umur yang oleh Rasulullah diperkirakan antara enam puluh sampai tujuh puluh kian menghilang, dan akan terus menghilang.
Oleh karenanya, sebagai umat Islam, semangat merayakan tahun baru seperti saat ini, bukan sekadar dengan menggelar pesta kembang api, atau menghabiskan malam dengan gegap gempita trompet.
Namun sudah selayaknya, tahun baru memberikan semangat baru dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta membuat amal ibadah dan karya nyata selama hidup di dunia.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Surat Al-Hasyr ayat 18).