Dari penjelasan Imam Qusyairi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Surat Al-Hasyr ayat 18 itu memiliki makna tentang “semangat” baru menuju era baru.
Jika dalam konteks ayat di atas adalah akhirat, begitu juga dengan konteks tahun baru seperti saat ini.
Sudah selayaknya pergantian tahun menjadi ajang sakral sekaligus momentum untuk menumbuhkan semangat baru dalam menjalani hidup di dunia.
Segala perbuatan dan tindakan yang sebelumnya kurang baik dan tidak sempurna, saatnya untuk diperbaiki dan disempurnakan.
Datangnya tahun baru menjadi ajang untuk menumbuhkan semangat baru. Hal itu dilakukan agar satu tahun ke depan tidak menjadi tahun yang memiliki nilai dan sejarah yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat,
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ