Akan tetapi, jika pada tahun ini tidak ada perubahan, apalagi lebih buruk dari tahun sebelumnya, ia akan menjadi tahun celaka bagi orang yang ada di dalamnya.
Satu tahun hanya dilewati dengan sia-sia, bahkan tidak ada manfaat yang didapatkan.
Oleh karenanya, momentum tahun baru seharusnya menghadirkan semacam kegelisahan eksistensi dan emosional, perihal bagaimana membaca tahun sebelumnya sekaligus persiapan dan visi misi yang akan dilakukan di tahun selanjutnya.
Mempersiapkan dengan lebih baik dan dikerjakan dengan penuh semangat baru, tentu juga berusaha untuk menjadi orang-orang yang memiliki catatan beruntung.
Dalam riwayat yang lain disebutkan, orang-orang yang harinya justru lebih buruk dari hari-hari sebelumnya, maka tidak ada kebaikan selain kematian untuknya.
Riwayat ini sebagaimana dikutip oleh Syekh Ibnu Ajibah dalam kitabnya,
مَنْ اِسْتَوَى يَوْمَاهُ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ وَمَنْ كَانَ آَخِرُ يَوْمَيْهِ شَرًّا فَهُوَ مَلْعُوْنٌ وَمَنْ لَمْ يَكُنْ فِي الزِّيَادَةِ فَهُوَ فِي النُّقْصَانِ وَمَنْ كَانَ فِي النُّقْصَانِ فَالْمَوْتُ خَيْرٌ لَهُ