Artinya, “Siapa saja yang kedua harinya (saat ini dan kemarin) sama, maka ia (tergolong) orang yang rugi. Siapa saja yang hari terakhirnya lebih buruk, maka ia terlaknat.
Siapa saja yang tidak berada pada peningkatan, maka ia berada pada pengurangan. Siapa saja yang berada pada pengurangan, maka kematian lebih baik baginya.” (Ibnu Ajibah, Iqazhul Himam Syarh Matnil Hikam, juz I, halaman 127).
Dari dua riwayat di atas dapat disimpulkan, semangat baru untuk meningkatkan kualitas diri dan kuantitas kebaikan untuk menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya memiliki peran sangat penting, apalagi bersamaan dengan momentum awal tahun.
Sudah saatnya, semangat baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik perlu ditingkatkan. Segala kekurangan dan kesalahan yang terjadi pada tahun sebelumnya sudah tiba untuk diubah menjadi kebaikan dan kelebihan di tahun berikutnya. (*)