“Khawatir disambar petir, televisi buru-buru saya matikan, ” ucapnya.
Cuaca di luar rumah makin menggila. Pohon cempaka besar di depan rumah Sumantri yang ditanam Almarhum kakaknya, tiba-tiba ambruk didorong angin kencang.
Pohon cempaka sebesar drum besi itu, menimpa telak bangunan yang sedang berisi empat orang. Kursi tempat keponakannya duduk saat nonton televisi, dihajar pohon besar itu. Pohon kelapa di belakang rumah Sumantri, ikut tertimpa. Tumbang juga.
Yang maha kuasa melindungi empat orang tersebut. Pohon cempaka yang tumbang itu, hanya merusak bangunan dan barang-barang di dalam rumah.
“Alhamdulillah tidak memakan korban. Hanya kening istri saya lecet, ” katanya.
Warga desa serta Kades Diman Azis yang mendengar musibah itu langsung ke lokasi. BPBD OKU Selatan juga dipanggil datang.
Evakuasi dilakukan, hanya pemotongan batang cempaka yang ditunda esok pagi, karena pohon itu yang akan dibikin rumah baru. (Anto)