BeritaKhazanah Islamoku satu

Pengertian Nadzar dan Empat Perbedaan Qurban Wajib dan Qurban Sunnah

×

Pengertian Nadzar dan Empat Perbedaan Qurban Wajib dan Qurban Sunnah

Sebarkan artikel ini
Ust.Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd. Dosen Pendidikan Agama Islam UNBARA, Penyuluh Agama Islam dan Pengurus NU Kab. OKU

Begitu juga tidak sah bernazar akan melakukan sesuatu yang wajib atau fardhu ‘ain baginya, seperti bernazar akan melakukan shalat lima waktu.

Sebab shalat lima waktu, meskipun tidak dinazarkan, sudah menjadi kewajiban bagi seorang Muslim (Sayyid Ahmad bin ‘Umar As-Syatiri, al-Yaqut an-Nafis fi Madzhabi Ibni Idris, hal. 227).

Dengan demikian, perkara yang dapat dinazarkan adalah perkara yang dihukumi oleh syara’ sebagai perbuatan sunnah atau fardlu kifayah.

Seperti bernazar akan bersedekah kepada fakir miskin, bernazar akan menshalati jenazah fulan, dan contoh hal-hal sunnah dan fardlu kifayah yang lain.

Efek dari pelaksanaan sebuah nazar adalah perkara yang asalnya dihukumi sebagai sunnah atau fardhu kifayah menjadi hal yang wajib baginya.

Misalnya, bersedekah kepada fakir miskin yang semula sunnah, menjadi wajib bagi orang yang bernazar akan melakukan hal tersebut. Begitu juga melaksanakan shalat jenazah yang asal hukumnya adalah fardhu kifayah, berubah menjadi fardhu ‘ain bagi orang yang menazarkannya.

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News