Krisis ini menyebabkan kelompok tersebut kehilangan penghasilan selama beberapa bulan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pertamina berkolaborasi dengan Andalas Hidroponik, pakar hidroponik asal Sumatera Barat, guna memberikan pelatihan dan solusi teknis kepada anggota kelompok.
Hasilnya, Melanik Farm berhasil bangkit dan mencatat panen raya sebanyak 40 kilogram selada, yang dijual dengan harga hingga Rp 35.000 per kilogram.
Ketua kelompok Melanik Farm, Nundong Triono, menyampaikan apresiasinya atas dukungan penuh yang diberikan oleh Pertamina, serta perhatian dan komitmen Pertamina sebagai kontribusi signifikan dalam mendukung keberlangsungan dan kebangkitan kelompok.
“Terima kasih kepada Pertamina dan Andalas Hidroponik yang sudah banyak mengajarkan kami untuk berdaya dan bangkit kembali. Pertamina telah memberikan dukungan yang luar biasa kepada kami. Mulai dari pelatihan hingga penyelesaian masalah teknis, semuanya membantu kami kembali bangkit,” ungkapnya.