Begitu juga seseorang yang telah membangun rumah, lalu karena sebab tertentu tidak ia tempati, maka rumah itu bukanlah rezekinya.
Benar apa yang di katakan oleh seorang penyair Arab:
قَدْ يَجْمَعُ الْمَالَ غَيْرُ آكِلِهِ * وَيَأْكُلُ الْمَالَ غَيْرُ مَنْ جَمَعَا
“Terkadang harta di himpun oleh selain pemakannya. Dan terkadang harta di makan oleh yang bukan penghimpunnya.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Setiap orang di jamin rezekinya oleh Allah ta’ala sebagaimana dalam firman-Nya:
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ (هود: ٦)
Artinya: “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya di jamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS Hud: 6).
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,