Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya seseorang akan terhalang dari suatu rezeki sebab dosa yang di lakukannya.” (HR al-Hakim, Ibnu Hibban, dan lainnya).
Keempat, tawakal kepada Allah.
Allah ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ (الطلاق: ٣)
Artinya: “Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya” (QS ath Thalaq: 3).
Tawakal adalah bergantung kepada Allah semata dan mengandalkan-Nya dalam segala urusan. Namun tidaklah menafikan usaha.
Tawakal hakikatnya adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah dan percaya penuh kepada-Nya di sertai melakukan sebab, usaha dan ikhtiar.
Kita tetap bekerja secara lahiriah dan bertawakal kepada Allah secara batin. Meskipun kita bekerja, kita tidak menggantungkan tercukupinya kebutuhan kepada pekerjaan, akan tetapi dalam hal tercukupinya segala urusan, kita hanya bergantung kepada Allah.
Kelima, silaturahim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: