Pertamina merespon dengan memberikan pelatihan lanjutan sekaligus menggali akar permasalahan dari gagal panen yang dialami oleh masyarakat.
Pelatihan ini menggandeng pakar hidroponik dari Sumatera Barat, Lembaga Hidroponik Andalas.
Nundong, sebagai Ketua Kelompok Kebun Melanik Farm mengungkapkan apresiasi kepada Pertamina atas bantuan yang diberikan dari awal hingga pemecahan permasalahan yang terjadi untuk perkebunan hidroponik Melanik Farm.
“Kami berterima kasih kepada Pertamina, karena masih mau membantu kami khususnya pada masa gagal panen seperti ini. Kami tidak ditinggalkan ataupun disalahkan sama sekali, melainkan justru semakin dibantu untuk memecahkan permasaalahan gagal panen ini agar kami dapat berproduksi kembali dan bisa menghasilkan pendapatan untuk kelompok,” ungkap Nundong.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menegaskan inisiatif yang dilakukan Pertamina pada program hidroponik Kebun Melanik Farm merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), bersifat Community Empowerment yang berdampak bagi kesejahteraan berkelanjutan.