Ketiga, Hadratussyekh dalam model pendidikannya senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Ahlusunnah wal-Jama’ah yaitu tawazun (seimbang), tawassuth (moderat/tengah-tengah/sedang-sedang/tidak ekstrem kiri tidak ekstrem kanan), ta‘adul (adil) dan tasamuh (berperilaku baik/saling menghormati/lemah lembut dan saling pemaaf).
Sembilan model pendidikan ala Hadratussyekh ini tentu hanya sekelumit informasi yang penulis dapatkan dari berbagai sumber yang tentunya merujuk pada salah satu maha karya beliau yang fenomenal dibidang pendidikan yang termaktub dalam kitab Adab Al‘Alim wa al Muta’allim.
Sudah pasti masih sangat banyak ide, gagasan dan pemikiran beliau yang dapat dijadikan referensi utama bagi pendidik dan pemimpin pendidikan disepanjang jaman.
Dengan demikian, Pendidikan Islam di Indonesia mau tidak mau harus terus berbenah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat kita.