إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 175)
Rasa takut inilah yang hilang walau kita beriman dengan adanya neraka. Sehingga ketika hilang rasa takut, timbullah keberanian.
Yang takut kepada harimau, tidak akan mendekati harimau. Yang takut terhadap hutan belantara, tidak akan mau berada sendirian di dalamnya.
Padahal harimau, singa, maupun hutan belantara belum ada apa-apanya dibandingkan dengan sedikit kisah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan rasul-Nya tentang neraka-Nya.
وَمَا ظَلَمْنَٰهُمْ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ