“Kalaupun kualitas kopi bagus namun penjualan di bawah 5 kwintal, kopi di hargai murah oleh pengepul, ” terangnya.
BACA JUGA Tim Voli Oku Selatan Bikin Tim OKU Babak Belur, Dikasih Skor 3-0 Tanpa Balas
Para petani, tambah Minarto warga desa di Kecamatan Banding Agung, Oku Selatan merasa cemas harga akan kembali menukik tajam.
Di sisi lain, gagal panen kopi akibat kemarau menghantui para petani. Terlebih saat ini, tanaman kopi sedang berbunga.
“Kalau kekurangan suplai air, kopi yang berbunga terancam gagal buah, ” sebutnya.
Mereka sangat bingung di tengah harga kebutuhan yang melambung, sementara sumber pendapatan mereka justru anjlok. (*)