Istilah literasi budaya di populerkan oleh Hirsch dalam bukunya berjudul Cultural Literacy: What Every American needs to know. Menurut Hirsch (1987) literasi budaya di kembangkan karena setiap orang tidak dapat belajar membaca, menulis. dan komunikasi dengan orang lain sebagai keterampilan yang terpisah dari pengetahuan secara kultural.
Lebih lanjut, Aprinta (2013) menguraikan bahwa literasi budaya merupakan pengetahuan seseorang tentang sejarah, kontribusi, dan perspektif terhadap budaya lain yang berbeda (termasuk juga budaya sendiri) yang di gunakan dalam aktivitas membaca dan menulis.
Ambang Batas
Pada perkembangannya, literasi budaya memiliki konsep yang sedikit berbeda dari para ahli.
Menurut García Ochoa (2016) literasi budaya merupakan sebuah konsep ambang batas atau threshold concept.
Artinya, konsep ini diibaratkan memasuki atau melewati sebuah portal dari sebuah perspektif yang terbuka dan membiarkan hal-hal sebelumnya di anggap tidak timbul lagi.
Lebih lanjut, literasi budaya juga di artikan sebagai modus operandi yang menyoroti komunikasi, perbandingan dan kritik, membawa ide-ide bersama dalam kolaborasi interdisipliner dan internasional.