Tetapi sekali lagi, tawakal merupakan perbuatan hati sehingga tidak bisa diwujudkan dalam bentuk fisik, seperti berdiam diri tanpa melakukan suatu ikhtiar lahiriyah.
Sikap pasrah yang ditunjukkan dengan tidak adanya usaha fisik atau ikhtiar lahiriyah seperti itu tidak bisa disebut sebagai tawakal, tetapi ibarat perang, merupakan sikap menyerah sebelum maju ke medan pertempuran.
Rasulullah SAW telah memberikan gambaran tentang tawakal sebagaimana disabdakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Hibban:
اِعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ
Artinya: Ikatlah untamu dan bertawakkallah.
Kalau kita perhatikan hadits tersebut, maka jelas bahwa Rasulullah SAW memerintahkan agar seseorang berusaha atau berikhtiar terlebih dahulu baru kemudian bertawakal.
Artinya, manusia tidak boleh berdiam diri, berpangku tangan, berenak-enakan, atau bermalas-malasan, sementara urusannya diserahkan begitu saja kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat….