Materi khutbah kali ini merupakan penjabaran dari istilah rahmat dalam ayat Az-Zumar 53:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: Katakanlah hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Bahwasanya kita dilarang untuk merasa putus asa atas rahmat Allah. Bagaimana akan putus asa kalau kita sendiri tidak memahami rahmat itu sendiri. Oleh karena itulah tema khutbah kali ini akan lebih banyak membicarakan hal tersebut.
Sebuah kisah yang berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW dari cerita Malaikat Jibril: Sungguh dahulu pernah ada seorang hamba (abid) yang tinggal seorang diri di sebuah gunung paling tinggi di dunia. Begitu tingginya gunung itu, sehingga aku (Jibril) sering melaluinya ketika hendak turun dari langit melaksanakan titah dari Yang Maha Kuasa.