Agar peserta didik tidak hanya menghafal huruf dan angka saja, namun juga mampu memahami dan mengolah informasi secara kritis.
“Kemampuan literasi dan numerasi harus di bangun bertahap dan dengan pendekatan yang menyenangkan,” imbuh Nadiem.
Usaha keras harus di lakukan untuk mengubah paradigma lama. Dengan melibatkan beberapa pihak. Seperti pemerintah daerah (Pemda), satuan pendidikan, Bunda PAUD, serta organisasi mitra, dan yayasan penyelenggara pendidikan.
Beberapa praktik telah di lakukan dari kolaborasi tersebut. Yakni, dengan membentuk kelompok belajar untuk membantu guru mengubah proses belajar di satuan pendidikan.
“Berharap akan menjadi pengikat kolaborasi semua pihak dalam mewujudkan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, ” harapnya.
Dengan semangat gotong royong, akan melahirkan generasi Pelajar Pancasila dengan kemampuan fondasi yang holistik dan kuat.
