Artinya, “Sahabat Abu Bakar al-Ṣiddîq ra memerintahkan Aisyah ra ketika turun ayat pembebasannya dari fitnah melalui lisan Rasulullah, ‘Wahai A‘isyah, sampaikan ucapan terima kasih kepada Rasulullah!” “Demi Allah, aku tidak akan berterima kasih kecuali kepada Allah,’ jawab Aisyah ra. Sahabat Abu Bakar al-Ṣiddîq ra lalu menunjukinya dengan maqam yang lebih sempurna, yaitu maqam baqa yang menuntut ketetapan eksistensi ciptaan-Nya.
Allah berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
wa washshainal-insâna biwâlidaîh, ḫamalat-hu ummuhû wahnan ‘alâ wahniw wa fishâluhû fî ‘âmaini anisykur lî wa liwâlidaîk, ilayyal-mashîr
Artinya: Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,)