“Kadang kalau lagi ada pupuk untuk kebun, saya simpan di sana juga, ” ujar Tukiman memberi tahu sembari tangannya tetap bekerja.
Di sekeliling tempatnya duduk, lantai tanah tidak terlihat lagi. Karena tertutup sampah belahan bambu dan serbuk bekas gergaji untuk ring atas keruntung.
Rintik hujan halus yang dibarengi terik mentari sore, tak menghentikan kesibukannya. Ia tetap bekerja, sembari berbincang santai dengan koran ini.
Obat nyamuk bakar masih menyala tak jauh dari tempat duduknya. Asap tipis hasil pembakarannya, beraroma khas mampu menghalau nyamuk yang coba mendekati tubuh pria tersebut.
Keruntung karyanya, dibuat dari bahan bilah bambu yang dianyam. Bilah-bilah tersebut dirangkai sedemikian rupa, sehingga mampu membawa barang dengan bobot hingga di atas 90 KG.
Pembuatan Keruntung tersebut, diceritakan Tukiman berawal dari rasa penasaran. Dibenaknya muncul pertanyaan, bagaimana cara membuatnya. Karena rasa penasaran itu, ia nekat berusaha membuatnya, apalagi bahannya bambu.