Dalam situasi ini, muncul pertanyaan mendesak: Apa langkah yang harus kita ambil sekarang? Tantangan-tantangan ini memerlukan semua energi—baik fisik,
intelektual, maupun spiritual—untuk menghadapinya.
Beberapa tahun lalu, atau bahkan beberapa bulan lalu, kita mungkin tidak membayangkan akan menghadapi
hal-hal yang harus kita hadapi hari ini.
Kita tahu bahwa NU, sebagai organisasi
massa keagamaan terbesar dan dengan pengaruh yang luas, akan selalu berjalan
beriringan dengan segala macam ekspektasi yang berbeda dari berbagai kalangan tentang peran dan arah geraknya.
Ada yang berharap NU menjadi lebih progresif, sementara yang lain ingin agar organisasi ini tetap konservatif sebagai penjaga gerbang moral.
Kritik-kritik ini, meski kadang terdengar keras, kita terima dengan sikap terbuka dan kerendahan hati yang telah dicontohkan oleh para ulama pendahulu.