Lima unit pengolahan air di dalam kota yang dimaksud, di antaranya : UP Batukuning, Tanjung Agung, Tanjung Baru, Kantor Pusat, dan Bakung.
“Unit lain masih stabil karena pompa intake pakai pompa rendam, ” jelasnya.
Produksi Air Bersin Menurun
Dampak menurunnya permukaan air sungai, jelas Ipung, produksi sekitar 45 hingga 48 liter per detik. Namun, sejak kemarau, turun menjadi 40 liter perdetik.
Baca juga :
Kompak Nyolong, Dua Sekawan Kompak Masuk Penjara
Gelar Sholat Istisqo, Bupati OKU Selatan Berharap Kemarau Berakhir
Kendati produksi menurun, namun ia menyebut layanan distribusi air bersih ke pelanggan dari UP kantor pusat tidak terganggu.
“Distribusi tidak terlalu terganggu, karena dilakukan pengaturan pembagian wilayah pengaliran dalam kota, ” tandasnya.
Untuk diketahui, sejak Juni hujan tidak turun membuat warga kelabakan mendapatkan pasokan air bersih.
