Semestinya, Kabupaten OKU Timur mampu menyeimbangkan harga beras, karena sebagai daerah sentra lumbung pangan.
“Masyarakat bisa mati di lumbung pangan jika tidak segera ada solusi, ” tegasnya.
Kenaikan harga beras membawa keuntungan bagi petani. Karena harga gabah naik Rp 500. Dari Rp 6 ribu menjadi Rp 6.500.
BACA JUGA Harga Beras di OKU Bikin Dompet Keriting, Pedagang Ikut Pusing
“Lebih baik jual gabah dari beras, ” ujar Ratno petani warga Semendawai Suku III.
Bupati Oku Timur H Lanosin menjelaskan, dampak kenaikan harga beras sangat di rasakan masyarakat yang bukan penghasil pangan. Namun hal ini menguntungkan bagi petani.
Berdasarkan Nilai Tukar Petani (NTP) tingginya harga justru sangat menguntungkan petani.
“NTP selama ini menjadi kendala petani, dan saat ini NTP telah melebihi HET, ” terangnya.