“Pikiran ada agar menjadi pencerah hatimu menembus cakrawala pengetahuan,” ucap Kiai Luqman dikutip NU Online, Rabu (18/9) lewat twitternya.
Begitu juga dengan akal manusia yang membedakan dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah lainnya.
Kiai Luqman menjelaskan bahwa akal manusia agar menjadi mata hati untuk memilah dan memilih yang benar dan yang batil.
“Akalmu, agar jadi matahatimu untuk memisahkan mana yang benar dan yang bathil,” terang penulis buku Psikologi Sufi ini.
Ia juga mengungkapkan bahwa nafsu pada diri manusia diciptakan untuk menjadi lawan.
“Nafsumu, agar menjadi lawanmu,” jelasnya. “Hatimu agar memutuskan pilihan-pilihanmu. Ruhmu, agar kamu hidupkan hatimu,” ujar Kiai Luqman.
Dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa nafsu manusia terbagi menjadi tiga.
Pertama, An-nafs al-ammarah bissu’.
Apabila nafsu ini meninggalkan tantangan dan tunduk serta taat kepada tuntutan nafsu syahwat dan dorongan-dorongan setan. Nafsu ini mendorong kepada kejahatan.