قال عطاء وقال لي مسعر زدتنا خامسة لم تكن عندنا والخامسة أن تبغض العلم وأهله فتكون من الهالكين وقال ابن عبد الله البر: هي معاداة العلماء أو بغضهم ومن لم يحبهم فقد أبغضهم أو قارب وفيه الهلاك
“Atha’ berkata, berkata kepadaku Mis’ar, tambahkanlah yang kelima yang tidak ada di sisi kami, yaitu engkau membenci ilmu dan ahlinya, maka akibatnya engkau termasuk orang-orang yang rusak.
Berkata Ibnu Abd al-Barr, yang kelima adalah memusuhi ulama atau membencinya.
Barangsiapa tidak cinta ulama maka ia telah membencinya atau mendekati benci dan di situlah kebinasaan” (Syekh Abdurrauf al-Manawi, Faidl al-Qadir, juz 2, hal. 17).
Untuk menghindarkan diri dari ekslusivisme dan sikap berlebihan dalam beragama, maka para pemeluk agama itu harus melatih diri untuk berbaik sangka kepada sesama manusia, baik muslim atau bukan.
Manusia bukanlah malaikat yang suci dari kesalahan. Betapa pun jahatnya seorang manusia pasti ada sisi-sisi baiknya. Sebaliknya betapa pun baiknya manusia pasti ia pernah melakukan kesalahan.
Sedangkan sebaik-baik manusia adalah yang bertaubat dari kemaksiatannya.