BeritaKhazanah Islamoku satu

Ketentuan Zakat Fitrah

×

Ketentuan Zakat Fitrah

Sebarkan artikel ini
INTI BUDAYA LITERASI
Persembahan Ust. Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd. DOSEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNBARA, PENGURUS NU DAN PENYULUH AGAMA ISLAM OKU

2. Menurut madzhab hanafi, diperbolehkan mengeluarkan zakat fitrah dengan uang seharga ukuran itu, jika dianggap lebih bermanfaat bagi mustahik.

3. Waktu mengeluarkan zakat fitrah adalah sejak awal bulan puasa Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri maka dianggap sedekah sunnah bila membayarkanya setelah sholat idul fitri.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw :

فَمَنْ أدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُوْلَةٌ وَمَنْ أدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ

Artinya: Barang siapa mengeluarkan (zakat fitrah) sebelum shalat (Idul Fitri), maka zakatnya sah. Barang siapa mengeluarkannya setelah shalat maka dianggap sedekah sunnah (HR Ibnu Majah)

4. Zakat fitrah boleh dikeluarkan langsung kepada mustahik atau dibayarkan melalui amil zakat. Mengingat pengetahuan yang masih meragukan akan kesohihannya saran penulis sebaiknya dibayarkan melalui amil zakat agar lebih mantap dan tepat sasaran serta menunjukan ukhuwah basyariyahnya.

Dapatkan berita terupdate OKU SATU di Google News