زال عنه الفساد = hilangnya sumber penyebab kerusakan
صَلَحَ الشيءُ: كان نافِعاً أو مُناسِباً = Bermanfaat dan sesuai (cocok)
صلحَ أَمْرُهُ أَوْ حَالُهُ : صَارَ حَسَناً وَزَالَ عَنْهُ الْفَسَادُ، عَفَّ، فَضُلَ = menjadi baik dan hilangnya penyebab kerusakan
عملٌ لاَ يَصْلُحُ لِشَيْءٍ : لاَ يُفِيدُ = faedah
هذا يَصْلُحُ لَكَ : يَنْفَعُكَ، يَلِيقُ لَكَ = bermanfaat dan pas (cocok)
يصلُحُ لِهَذَا الْعَمَلِ : يُنَاسِبُهُ = sesuai
صلَحَ فِي عَمَلِهِ : لَزِمَ الصَّلاَحَ = berupaya melakukan kebaikan
Walhasil, makna al-shâlihât dari sisi etimologinya memuat berbagai maksud yang di kandung seperti: berbuat baik, bermanfaat, bagus, berfaedah, damai, menghindari kerusakan, kesesuaian.
Ketiadaan damai, perilaku mubazir, sikap yang menimbulkan kerusakan, adalah makna yang tidak di kehendaki dari al-shâlihât.
Bila term ini kemudian di lekatkan dengan term hijrah, maka seolah keduanya menunjuk pada makna bahwa hijrah itu hendaknya menjauhi perbuatan tak berfaedah, berbuat kerusakan, berusaha mewujudkan kondisi baik, damai, dan bermanfaat.