Di hadapan Nabi Muhammad Ka’ab mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang hebat dan orang mulia. Mendengar pujian itu nabi tidak melarang, bahkan membenarkan.
Malah Rasulullah memberi hadiah selimut bergaris-garis yang sedang Nabi pakai, yang dalam bahasa Arab dinamakan Burdah. Sampai saat ini, burdah Nabi Muhammad pun masih ada dan diabadikan di Museum Toqafi Istanbul Turki.
Itulah mengapa setiap ada qasidah atau syair yang isinya memuji Nabi Muhammad disebut qasidtul burdah.
Ust. Yasin melnjutkan, Peringatan Maulid Nabi memiliki beberapa tujuan dan makna penting bagi umat Islam, antara lain:
Pertama, Meneladani Akhlak Nabi:
Maulid Nabi adalah momentum bagi umat Islam untuk mengingat dan meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad saw, yang dikenal sebagai “uswatun hasanah” (teladan yang baik).
Beliau adalah contoh sempurna dalam aspek moral, sosial, dan spiritual.