Belum nikmat anggota badan yang lain, otak, kaki, tangan, dan seterusnya. Maka sesuai dengan protes yang diajukannya, Allah pun memerintahkan malaikat untuk menyeret si abid ke dalam neraka.
Karena nilai amal dan ibadahnya jauh lebih ringan dari pada rahmat yang terdapat pada mata.
Hadirin Rahimakumullah
Ketika itulah si abid baru sadar ternyata kebergantungannya pada amal tidak dapat menyelamatkannya.
Segera ia meminta ampunan dan mengakui akan segala kesalahan dan kesombongannya. Ia terlalu mengandalkan amal ibadahnya dan mengabaikan rahmat-Nya.
Untung saja Allah mengampuninya dan sekali lagi menanyakan kepada si abid: Apakah engkau masuk surga ini karena amalmu? Si abid menjawab: Tidak ya Allah Tuhanku, sungguh ini semua karena rahmat-Mu.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Cerita di atas membuktikan betapa hidup manusia sangat tergantung pada rahmat Allah SWT sebagai pengatur alam jagad raya.