Kemudian Allah berfirman: Wahai malaikat, bawalah hamba-Ku ini ke surga.
Hadirin yang Dirahmati Allah
Fragmen Al-Ghazali ini menunjukkan kepada kita bahwa posisi rahmat Allah itu sangat rahasia. Ia bisa terdapat bentangan amal kita yang tidak kita ketahui persisnya.
Beratus-ratus kitab karya Al-Ghazali, bertahun-tahun ibadahnya, tetapi rahmat-Nya malah terdapat di tinta pada ujung penanya? Bukankah secara logika ratusan karya itu lebih bernilai? Tidak demikian.
Rahmat-Nya tidak dapat dikalkulasi, diprediksi dan diperinci karena rahmat itu adalah hak prerogatif milik-Nya.
Jamaah Jumat yang Disayangi Allah
Dalam konteks kekinian, rahmat Allah dapat saja berada dalam amal yang sungguh sepele. Mungkin saja rahmat itu terletak dalam diri anak-anak jalanan yang mengulurkan tangan ke hadapan kita, atau di dalam diri pengamen yang menyanyikan lagu sumbang tak jelas suara dan nadanya.