اِضْمَنُوْا لِيْ سِتًّا مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَضْمَنْ لَكُمُ الْجَنَّةَ اُصْدُقُوْا إِذَا حَدَّثْتُمْ وَأَوْفُوْا إِذَا وَعَدْتُمْ وَأَدُّوْا إِذَا ائْتُمِنْتُمْ وَاحْفَظُوْا فُرُوْجَكُمْ وَغُضُّوْا أَبْصَارَكَمْ وَكُفُّوْا أَيْدِيَكُمْ
Artinya, “Berikan kepadaku enam jaminan niscaya kujamin kalian dapat meraih surga, yaitu jujurlah kalian ketika bicara, tepatilah ketika kalian berjanji, tunaikanlah ketika kalian mendapat amanat, pelihara kehormatan kalian, tutuplah pandangan kalian dan tahanlah tangan-tangan kalian.” (HR. Ahmad).
Dalam kesempatan lain, Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa kejujuran dapat menjadikan jiwa tenang dan tidak gelisah.
Di sisi lain, kebohongan justru membuat jiwa menjadi gelisah karena selalu khawatir kebohongannya terungkap. Oleh sebab itu, orang yang berbohong tidak jarang melakukan kebohongan kedua untuk menutupi kebohongan pertama, hingga seterusnya.