Alih-alih penggunaan bahasa ini mari kita bahas di balik kesalahan menggunakan kalimat saat bersilaturrahmi khususnya dengan kerabat kita.
Ada sejumlah dalil yang menjadi acuan tentang anjuran silaturahim.
Salah satunya terdapat dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 1 berikut:
وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبٗا
Artinya: “Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu”.
Selain itu, Allah juga berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 21:
وَٱلَّذِينَ يَصِلُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ وَيَخَافُونَ سُوٓءَ ٱلۡحِسَابِ
Artinya: “Orang-orang yang menghubungkan apa yang Allah perintahkan untuk disambungkan (seperti silaturahim), takut kepada Tuhannya, dan takut (pula) pada hisab yang buruk.”