Untuk percepatan penurunan sesuai target nasional, sambung dia, koordinasi tetap dilakukan semua pemangku kepentingan.
“Rembuk stunting salah satu langkah untuk memastikan pelaksanaan rencana intervensi pencegaan dan penurunan stunting, ” pesannya.
Rembuk stunting tingkat kabupaten bertujuan untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rencana kegiatan, mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah Kabupaten OKU menyepakati intervensi penurunan stunting, serta membangun komitmen publik penurunan stunting yang terintegrasi.
“Peserta rembuk stunting berjumlah 68 orang. Terdiri dari Sekretaris Daerah, Bapelitbangda OKU, OPD terkait gizi dan sensitif, TP PKK OKU, TPPS OKU, IDI, dan Persagi, Camat, Kades, Lurah, Petugas gizi Puskesmas dan Lokus Stunting 2024, ” tandasnya.
Asisten II Setda OKU H Hasan HD menyebut, progres stunting di OKU menurun 3,2 persen atau 15,69 persen dari SSGI 2022 yang tercatat 19,89 persen.