Rasulullah SAW pada kesempatan lain mengatakan, “Orang pilihan di antara kalian adalah mereka yang baik akhlaknya,” (HR Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi).
Hadits ini, kata An-Nawawi, menganjurkan dan menyatakan keutamaan perilaku baik yang merupakan sifat para nabi dan para wali Allah.
Bagi Al-Hasan Al-Bashri, kebaikan perilaku merupakan pengerahan pikiran untuk berbuat baik, menahan diri dari tindakan menyakiti orang lain, dan menampilkan wajah ceria di hadapan orang lain.
Ihsan atau perilaku yang baik sebagai wujud keimanan oleh Al-Qadhi Iyadh diartikan sebagai interaksi dengan orang lain dengan cara yang baik, gembira, semangat persaudaraan, kasih sayang, kesantunan, menanggung risiko kerugian atas interaksi (jujur dan saling mempercayai), tidak sombong, tidak mencemari kehormatan orang lain, menjauhi kebengisan, kemarahan, dan pembalasan terhadap orang lain.