Pengertian Akhlak Muhammad Abdullah Darraz dalam karyanya Kalimȃt(un) fi Mabȃdi’i Ilmi al-Akhlȃq [cet. Muassasah Hindawi, 2017] hal. 01)] mengutip sebuah kamus terkait makna akhlak.
Bahwa, kata akhlak tersebut dapat diartikan sebagai tabiat dan watak alami manusia (Al-Khuluq huwa at-thab’u wa as-sajiyah).
Berikutnya, ia mengutip kalam Ibnu al-Atsir dalam an-Nihayah yang berbicara tentang hakikat akhlak. Ibnu al-Atsir menulis:
حقيقة الخُلُق أنه لصورة الإنسان الباطنة – وهي النفس وأوصافها ومعانيها-بمنزلة الخَلْق لصورته الظاهرة
Artinya: “Akhlak secara hakikat diciptakan untuk konstruksi batin manusia, tentang jiwa, pelbagai sifat dan esensi kejiwaan tersebut. Hal ini tak ubahnya bagai tubuh yang diciptakan sebagai konstruksi jasmani mereka.”
Dari sini, pengertian sederhana yang dapat kita ambil, bahwa akhlak adalah semacam ‘software’ dalam diri manusia. Keberadaannya memang tak kasat mata, namun ia memiliki fungsi yang besar.