Untuk diketahui, pasar tumpah Desa Lubuk Leban beroperasi di lahan pekarangan rumah M Salim. Lahan tersebut cukup luas, dan selama ini tidak berfungsi maksimal.
Sehingga dirinya berinisiatif, agar lahan tersebut dimanfaatkan untuk aktifitas perdagangan. Selain itu, rasa iba karena warga harus ke pasar atas, menjadi dasar lainnya Ia membuka pasar di desa itu.
Niat tersebut Ia realisasikan. Dibantu putranya, Ariantomi sebagai penghubung relasi antar pedagang, jadilah puluhan pedagang kalangan memadati halaman rumah.
BACA JUGA Siswa Perekam Aksi Perampokan Raih Penghargaan
Pasar tersebut beroperasi satu minggu sekali. Yakni hanya di hari Selasa, sejak pagi buta. Namun dengan kondisi ekonomi saat ini, ia tidak bisa berbuat banyak.
“Kita hanya bisa pasrah. Namun, uang retribusi sudah dibebaskan, tergantung pemberian pedagang, ” ungkapnya.
Harga getah karet yang tidak menentu, juga menjadi penyebab lemahnya transaksi perdagangan. Sementara pendapatan warga bersumber dari komoditas karet.